Desa Ngembe

Terletak di wilayah selatan Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngembe berdiri di jalur penting yang menghubungkan dua kota besar, Bangil dan Pandaan. Letaknya yang strategis membuatnya sejak dulu menjadi tempat persinggahan para musafir, pedagang, hingga rombongan militer yang melintas. Namun yang membuat tempat ini istimewa bukan hanya lokasinya, melainkan sebuah sumber mata air alami yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Kepercayaan ini menarik perhatian masyarakat sekitar dan lambat laun memunculkan pemukiman kecil yang tumbuh dari tahun ke tahun.

Saat masa penjajahan Belanda, sumber air tersebut kemudian dibangun dan diperkuat oleh Kanjeng Sunjoto, seorang Residen Bangil. Area sekitarnya pun berkembang pesat menjadi kawasan permukiman yang kini dikenal sebagai Desa Ngembe. Dari sebuah titik persinggahan, Desa Ngembe tumbuh menjadi desa yang sarat akan sejarah, dipercaya oleh masyarakatnya, dan tetap hidup berdampingan dengan alam hingga hari ini.

Sejarah Singkat

Desa Ngembe

Desa ngembe dibatasi oleh 4 desa, yaitu antara lain:

  • Sebelah Utara       : Desa Kenep
  • Sebelah Timur       : Desa banjarkejen Kec. Pandaan
  • Sebelah Selatan   : Desa Sebani Kec. Pandaan
  • Sebelah Barat       : Desa Baujeng

pusat pemerintahan Desa Ngembe terletak di dusun Ngembe RT 004 RW 001 dengan menempati areal lahan seluas 1.281 m2

Desa Ngembe masuk wilayah Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah 145,6 hektar, yang terdiri dari:

  • Luas area pertanian : 99 Ha
  • Luas area Pemukiman/pekarangan : 39 Ha
  • Tanah Kas Desa : 7 Ha

Aspek Geografi

Desa Ngembe

Jumlah Penduduk

Desa Ngembe

Desa Ngembe dihuni oleh 4.064 jiwa yang tersebar harmonis di 4 dusun, yaitu Krikilan, Ngembe, Grogolan, dan Simpar. Wilayah ini terbagi dalam 4 RW dan 20 RT, mencerminkan struktur sosial yang rapi dan guyub.

Masyarakat Desa Ngembe hidup dalam kebersamaan yang erat. Rumah-rumah warga berdiri di tengah hamparan alam dan sawah, membentuk komunitas yang saling mengenal dan membantu. Dengan jumlah warga laki-laki sebanyak 2.044 orang dan perempuan 2.020 orang, komposisi penduduk di desa ini relatif seimbang — menjadi fondasi kuat bagi kehidupan sosial, budaya, dan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Sebaran Profesi Warga

Desa Ngembe

Warga Desa Ngembe memiliki profesi yang beragam, didominasi oleh karyawan swasta, disusul oleh petani/peternak, wiraswasta, serta pelajar dan mahasiswa. Sebagian lainnya berperan sebagai pengajar, tenaga kesehatan, anggota TNI/Polri, maupun ibu rumah tangga. Keberagaman ini menunjukkan potensi sumber daya manusia yang dinamis dan produktif.

Aspek Demografi

Desa Ngembe

Sejarah Kepemimpinan Desa Ngembe dari Masa ke Masa

Sejak Zaman Kemerdekaan tahun 1945 Desa Ngembe mulai dipimpin oleh Ranu Dirjo (1945–1951), dilanjutkan oleh Raola (1951–1966) yang memimpin selama 15 tahun. kemudian Kursi kepemimpinan berikutnya diisi oleh Abdul Syukur (1966–1988), disusul Marjuki yang menjabat singkat pada 1988–1989. Era 1989–1999 dipimpin oleh Pandji Asmoro, kemudian berlanjut ke Zainul Arifin (1999–2013). Setelah itu, Rusdi Abdillah memimpin dari 2013 hingga 2019, dan saat ini kepemimpinan berada di tangan Imron Rosadi (2019–2027).

Imron Rosyadi

Kepala Desa

Akhmad Zarkasih

Sekretaris Desa

Dewi Kholilah

Kaur Keuangan

M. Hendra Ari Setiawan

Kaur Perencanaan

M. Taufik

Kaur Umum & TU

M. Siswito

Kasi Kesejahteraan

M. Ibnu Tamim

Kasi Pemerintahan

Samroni AB

Kasi Pelayanan

Muhammad Efendi

Kasun Grogolan

Saiful

Kasun Ngembe

Kusaeni

Kawil Krikilan

Slamet Muzadin

Kawil Simpar

M. Supriadi

Operator Desa

Dian Fatkhur Roji

Ketua Karang Taruna

Aparatur Perangkat

Desa Ngembe

Program Sinergi

Wisata Desa Ngembe